Say no to pedes (dan terong)!!!

Kenapa sih orang Indonesia doyan banget sama yang namanya makanan pedes?

Bagi gw kegiatan makan-memakan itu adalah sebuah proses sakral antara manusia dan makanan yang berujung dengan sebuah kenikmatan sempurna jika dilakukan dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang(halah!). Prospek bahwa kalo gw makan, lidah dan perut gw kerasa disabet-sabet pake cambuk kayak seorang masochist, jujur aja terasa ga begitu menarik.

Secara selera gw lebih suka makanan gw, pure, innocent dan masih suci. Seperti seorang gadis desa nan penyayang binatang yang masih belum tersentuh tangan-tangan jahil para miyabi lover tanah air. Seperti itulah kesukaan gw.


Dan demi Zeus yang agung! Ada apa dengan terong?

Oke... gw akui, mungkin bagi cewek, kemasan sayuran bernama keren terong ini, jelas terlihat menarik. Panjang, lonjong dan mungkin err... sedikit macho. Tapi buat gw yang notabene seorang cowok, terong is very gay. Seriously... terong is so gay dude...

Mungkin lo semua pada bingung kenapa gw yang biasanya kalem tiba-tiba membuat gerakan anti terong dan pedes begini. Menjadi seorang aktivis. Well... masalahnya begini.

Gw bosan diperlakukan berbeda dengan orang-orang hanya karena gw ga suka makan pedes. Bosan didiskriminasi hanya karena pilihan hidup yang gw ambil. Gw juga manusia for heaven sake!!! Pertanyaan-pertanyaan seperti :
1. Jadi lo takut makan pedes?
2. Buseeet sama cabe aja jiper?
3. Cabenya cuman dikit koq, gapapa ya?
4. Kamu bener ga ngapa-ngapain aku tadi malem?

Ga bakalan pernah gw tolerir lagi. Karena satu, gw udah di ambang bates kesabaran gw, kedua, karena pertanyaan keempat tadi bisa bikin gw masuk penjara atau dibacok sama seseorang yang kalap karena... errr... kita sebut saja... kesalahpahaman...

Sementara masalah gw dengan terong lebih kepada, hmmm... ketakutan akan "persaingan global" yang tidak sehat dengan konsumen wanita. Nah itu dia kata-kata yang tepat. Persaingan global yang tidak sehat. So... gw harap kepada lo semua yang ngebaca posting gw. Mari kita katakan tidak untuk pedes (dan terong) untuk kehidupan bermasyarakat yang lebih damai dan bermartabat.

SAY NO TO PEDES (dan terong)!!!